Model Jalur Distribusi Mangis Asal Banten

Penulis

  • Nurlaela Kumala Dewi Sekolah Tinggi Manajemen Logistik Indonesia
  • Dede Rifki Dwi Nugraha Hapita Mayardi Sekolah Tinggi Manajemen Logistik Indonesia

Kata Kunci:

Distribusi, Jalur, Rute Terpendek, Biaya Distribusi

Abstrak

Pertanian dalam arti luas dititikberatkan pada produksi yang akan dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan petani akan pangan. Salah satu yang dihasilkan dari sektor pertanian di Kabupaten Lebak yaitu manggis yang merupakan buah dengan berbagai manfaat sehingga dijuluki ratu buah (queen of fruits). Tanaman Queen of fruits di Kabupaten Lebak ini tersebar di 14 kecamatan. Salah satu kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Cipanas. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Lebak tahun 2015 jumlah petani di Kecamatan Cipanas menduduki angka paling tinggi yaitu 75.017 % atau sekitar 24,576 jiwa dari jumlah total 32,692 jiwa. Kondisi pemilihan rute distribusi manggis dari pengepul saat ini dianggap tidak efisien. Kondisi ini disebabkan minimnya pengetahuan dari sang pengemudi dalam menentukan rute mana yang dipilih dan kurangnya pengetahuan atau informasi jarak tempuh ke lokasi pengiriman, adakalanya para pengemudi salah dalam memilih rute distribusi karena hanya berpondasikan pengalaman  misalnya rute tersebut merupakan rute yang sering (biasa) dilalui ataupun rute yang dianggap terpendek berdasarkan intuisi dan persepsi pribadi/orang lain yang pada kenyataannya hal tersebut belum tentu benar sehingga menghambat proses pengiriman manggis, kondisi ini juga yang berdampak pada biaya operasional menjadi lebih besar. Ditambah lagi manggis tergolong ke dalam produk pangan yang memiliki batas waktu yang tidak lama untuk dikonsumsi. Maka dari itu butuh penanganan khusus agar manggis tetap memiliki nilai jual tinggi salah satu caranya yaitu dengan menentukan jalur terpendek dalam sistem distribusinya agar konsumen pun lebih cepat dalam mengonsumsi manggis dan didapatkan biaya (cost) distribusi yang minimum. Metode yang diusulkan untuk memecahkan persoalan ini adalah rute terpendek/rute optimum penditribusian manggis dari pengepul yang berada di Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak, Banten ke 3 (tiga) daerah pemasarannya yang berada di Jakarta dan sekitarnya yaitu Pasar Induk Kramat Jati, PasarInduk Tanah Tinggi, dan Pasar Induk Cibitung adalah sebagai berikut: Pengepul ke Pasar Induk Kramat Jati total jarak 91,67 km., Pengepul ke Pasar Induk Tanah Tinggi         = 71,32km, dan Pengepul Pasar Induk Cibitung total jarak 118,56km. Berdasarkan hasil perhitungan dengan jarak yang sudah ada, diperoleh biaya distribusi dari petani ke pengepul yaitu sebagai berikut: Petani 1 (Petani Kp. Nanggela) ke pengepul biaya ditimbulkan Rp 8.301,82, Petani 2 (Petani Kp. Kadupeucang) ke Pengepul jumlah biaya Rp 6.907,90, Petani 3 (Petani Kp. Cicimung) ke Pengepul jumlah  Rp 6.559,42, Petani 4 (Petani Kp. Cigeulis)  ke Pengepul jumlah biaya Rp 8.371,51 dan Petani 5 (Petani Kp. Malang Nengah) ke Pengepul jumlah biaya  Rp 8.510,91 Sedangkan biaya distribusi per frekuensi dari pengepul ke daerah pemasaran yang berada di 3 (tiga) wilayah adalah sebagai berikut: Pengepul ke  Pasar Induk Kramat Jati Rp 443.356,29,  Pengepul ke Pasar Induk Tanah Tinggi Rp 406.987,18,  dan Pengepul ke Pasar Induk Cibitung Rp 444.226,54. Maka, total biaya distribusi yang harus dikeluarkan oleh pengepul dalam satu kali frekuensi pengiriman ke 3 (tiga) wilayah pemasarannya yaitu sebesar Rp 1.294.570,01.

 

Diterbitkan

2018-02-01

Cara Mengutip

Dewi, N. K., & Hapita Mayardi, D. R. D. N. (2018). Model Jalur Distribusi Mangis Asal Banten. JURNAL MANAJEMEN LOGISTIK DAN TRANSPORTASI, 4(1), 43–77. Diambil dari https://juna.ulbi.ac.id/index.php/stimlog/article/view/48

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama