ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KONSUMSI TAHU DAN TEMPE DI KOTA SURAKARTA

Penulis

  • irayanti Adriant STIMLOG INDONESIA
  • Afferdhy Ariffien Sekolah Tinggi Manajemen Logistik Indonesia
  • Riris Fitriyani Nur Assaid Sekolah Tinggi Manajemen Logistik Indonesia

Kata Kunci:

Tahu, Tempe, Principal Componenet Analysis, Analisis Faktor, Matriks SWOT

Abstrak

Tingkat konsumsi masyarakat Surakarta mengalami kenaikan tiap tahunnya, demikian juga dengan tingkat konsumsi tahu dan tempe. Kenaikan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut perlu diketahui terutama oleh produsen tahu dan tempe, agar mereka dapat menentukan strategi yang tepat dalam memetakan rantai pasok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi meningkatnya konsumsi tahu dan tempe, serta menentukan strategi yang tepat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Principal Component Analysis dan Matriks SWOT. Hasil dari penelitian ditemukan bahwa terdapat empat faktor yang mempengaruhi. Faktor satu adalah faktor internal yang terdiri dari variabel selera dengan faktor loading sebesar (0,844), variabel gaya hidup sehat dengan faktor loading sebesar (0,738), variabel kemasan dengan faktor loading sebesar (0,723), variabel kadaluarsa dengan faktor loading sebesar (0,576). Faktor dua adalah faktor keakraban (familiarity) yang terdiri dari variabel bahan pengawet dengan faktor loading sebesar (0,809) dan variabel budaya dengan faktor loading sebesar (0,766). Faktor tiga adalah faktor eksternal yang terdiri dari variabel variasi masakan dengan faktor loading sebesar (0,878) dan variabel kemudahan memperoleh produk dengan faktor loading sebesar (0,854). Faktor empat adalah faktor pengetahuan konsumen yang terdiri dari variabel produk subtitusi dengan faktor loading sebesar (0,871) dan variabel kandungan gizi dengan faktor loading sebesar (0,741). Hasil dari matriks SWOT adalah strategi SO (strength-opportunities): memperbanyak titik distribusi dengan kerjasama dari pihak ketiga; mengembangkan berbagai macam jenis dan ukuran produk; implementasi kebijakan semakin mudah dan banyak program untuk meningkatkan mutu dan kualitas produsen, strategi WO (weaknesses-opportunities): melakukan kerjasama dengan pemerintah tentang pengolahan limbah; peningkatan fasilitas raung lingkup kerja; memperluas kerjasama dengan pengecer untuk meningkatkan penjualan, strategi ST (strength-threats): meningkatkan kualitas produk dengan memilih bahan baku yang terbaik; meningkatkan koordinasi antara produsen dengan lembaga; melakukan evaluasi pekerjaan dan menerapkan metode baru, strategi WT (weaknesses-threats): meningkatkan pemasaran agar bisa mengalahkan pesaing; meningkatkan perawatan dan perlindungan fasilitas kerja.

Diterbitkan

2023-08-11

Cara Mengutip

Adriant, irayanti, Ariffien, A. ., & Nur Assaid, R. F. (2023). ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KONSUMSI TAHU DAN TEMPE DI KOTA SURAKARTA. JURNAL MANAJEMEN LOGISTIK DAN TRANSPORTASI, 8(1). Diambil dari https://juna.ulbi.ac.id/index.php/stimlog/article/view/173