JURNAL MANAJEMEN LOGISTIK DAN TRANSPORTASI https://juna.ulbi.ac.id/index.php/stimlog <p><span style="font-weight: 400;">Jurnal Manajemen Logistik dan Transportasi (JMLT) adalah jurnal peer-review yang fokus pada studi logistik, transportasi dan rantai pasokan. Bidang kajian meliputi strategi, operasional maupun rekayasa. </span></p> <p><span style="font-weight: 400;">Jurnal Manajemen Logistik dan Transportasi mengundang para cendekiawan, peneliti, dan mahasiswa untuk berkontribusi melalui hasil studi dan penelitian di bidang logistik, transportasi dan rantai pasokan dengan pendekatan interdisipliner. Tema jurnal meliputi: </span></p> <ol> <li style="font-weight: 400;" aria-level="1"><span style="font-weight: 400;">Optimasi logistik, transportasi, dan rantai pasokan</span></li> <li style="font-weight: 400;" aria-level="1"><span style="font-weight: 400;">Teknologi Informasi logistik/transportasi</span></li> <li style="font-weight: 400;" aria-level="1"><span style="font-weight: 400;">Bisnis dan Manajemen perusahaan logistik/transportasi</span></li> <li style="font-weight: 400;" aria-level="1"><span style="font-weight: 400;">Digitalisasi logistik/transportasi, dan rantai pasokan</span></li> </ol> <p><span style="font-weight: 400;">Jurnal ini diterbitkan 3 kali dalam setahun (Maret, Agt, dan Desember) oleh Fakultas Logistik,Teknologi, dan Bisnis, Universitas Logistik dan Bisnis Internasional. Jurnal ini adalah forum akademis bagi para sarjana dan peneliti di lapangan untuk membahas dan menyebarkan temuan baru mereka ke dalam komunitas global. Dengan demikian, karya mereka dapat diakui dan dibaca oleh khalayak umum.</span></p> en-US jmlt@ulbi.ac.id (Budi Nur Siswanto) budinur@ulbi.ac.id (Budi Nur Siswanto) Thu, 31 Aug 2023 00:00:00 +0000 OJS 3.3.0.10 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 PENERAPAN ENTERPRISE RESOURCES PLANNING DALAM EFISIENSI PENCATATAN PENJUALAN PADA UMKM WARUNG AYAM GEPREK RASHA https://juna.ulbi.ac.id/index.php/stimlog/article/view/202 <p>Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Ayam Geprek Rasha merupakan sebuah usaha kecil yang bergerak di bidang makanan cepat saji, khususnya ayam geprek. Seiring dengan pertumbuhan bisnis, UMKM Ayam Geprek Rasha menghadapi tantangan dalam mencatat dan mengelola penjualan mereka secara efisien. Pencatatan penjualan yang masih dilakukan secara manual menyebabkan adanya potensi kesalahan, lambatnya proses bisnis, dan ketidakakuratan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan yang tepat. Beberapa faktor yang ditemukan antara lain adalah keterbatasan sistem pencatatan manual, kurangnya integrasi antara departemen, dan kurangnya pemahaman pengguna terhadap proses bisnis. Selanjutnya, menganalisis kesenjangan untuk mengidentifikasi kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan. Dengan membandingkan antara kedua kondisi tersebut, penulis dapat mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Berdasarkan hasil analisis, penulis mengusulkan implementasi sistem Enterprise Resource Planning (ERP) menggunakan strategi Big-Bang. Dalam strategi ini, semua modul ERP akan diimplementasikan secara bersamaan, sehingga perusahaan dapat segera beralih ke sistem baru secara penuh. Berdasarkan penelitian dan analisis yang dilakukan, implementasi sistem ERP diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pencatatan penjualan dan proses bisnis secara keseluruhan. Dengan adanya sistem ERP, Ayam Geprek Rasha dapat mengintegrasikan berbagai proses bisnis dalam satu sistem terpadu, mengurangi kesalahan pencatatan, mempercepat proses bisnis, dan memberikan informasi yang lebih baik bagi manajemen.</p> Krisnawanti Copyright (c) 2023 JURNAL MANAJEMEN LOGISTIK DAN TRANSPORTASI https://juna.ulbi.ac.id/index.php/stimlog/article/view/202 Tue, 05 Dec 2023 00:00:00 +0000 PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR MARITIM DAN DAMPAKNYA TERHADAP KONEKTIVITAS REGIONAL: STUDI KASUS PELABUHAN PATIMBAN https://juna.ulbi.ac.id/index.php/stimlog/article/view/200 <p>Pembangunan infrastruktur maritim telah menjadi fokus utama dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan konektivitas regional dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi. Artikel ini membahas dampak dari pembangunan infrastruktur maritim, dengan penekanan khusus pada Studi Kasus Pelabuhan Patimban, Jawa Barat. Pelabuhan Patimban, yang sedang mengalami ekspansi signifikan, telah menjadi pusat perhatian dalam upaya pengembangan maritim Indonesia. Studi ini menggabungkan analisis empiris dan tinjauan teoritis untuk mengevaluasi efek dari pembangunan Pelabuhan Patimban terhadap konektivitas regional. Kami memeriksa perubahan dalam aliran barang, efisiensi logistik, dan integrasi pasar regional sebagai indikator utama. Selain itu, kami mengidentifikasi dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan yang mungkin muncul seiring dengan pembangunan pelabuhan ini. Hasil penelitian kami mengungkapkan bahwa pembangunan infrastruktur maritim, seperti Pelabuhan Patimban, memiliki potensi untuk meningkatkan konektivitas regional dengan cara yang signifikan. Dampak positif meliputi peningkatan aksesibilitas ke pasar regional, peningkatan investasi, dan peluang kerja yang lebih luas. Namun, tantangan seperti manajemen lingkungan yang berkelanjutan dan distribusi manfaat yang merata juga perlu diperhatikan. Studi ini memberikan wawasan yang berharga bagi pengambil keputusan, perencanaan kebijakan, dan pihak-pihak terkait dalam merancang strategi pembangunan infrastruktur maritim yang berkelanjutan dan berdampak positif pada konektivitas regional. Ini juga memberikan kontribusi pada literatur tentang pembangunan pelabuhan dan konektivitas regional, khususnya dalam konteks maritim Indonesia yang berkembang pesat.</p> Miftahul Labiib Syam, Agus Salim Burhanuddin Copyright (c) 2023 JURNAL MANAJEMEN LOGISTIK DAN TRANSPORTASI https://juna.ulbi.ac.id/index.php/stimlog/article/view/200 Thu, 31 Aug 2023 00:00:00 +0000 ANALISIS PENGENDALIAN RISIKO KECELAKAAN KERJA DI PT. TKR DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS https://juna.ulbi.ac.id/index.php/stimlog/article/view/199 <p style="font-weight: 400;">Kecelakaan kerja menimbulkan kerugian bagi pekerja dan juga bagi perusahaan. Kesehatan dan keselamatan pekerja, kerugian finansial perusahaan, hingga menurunnya produktivitas merupakan sebagian kecil kerugian yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja. PT. TKR telah mengalami 17 kecelakaan kerja pada tahun 2019-2021, terutama dibagian pekerjaan pekerjaan bongkar pasang <em>mold</em> dan pemotongan compound. Hasil penilaian dengan <em>job safety analysis</em>, didapatkan bahwa dari delapan tahapan pekerjaan tersebut terdapat satu tahapan pekerjaan dengan kategori risiko rendah, lima tahapan pekerjaan dengan kategori risiko medium dan dua tahapan pekerjaan dengan kategori risiko tinggi. Tahapan pekerjaan dengan risiko tinggi harus dilakukan pengendalian risiko untuk menurunkan risiko pekerjaan tersebut. Pengendalian risiko yang paling baik adalah eliminasi. Untuk tahapan pekerjaan memindahkan <em>mold</em> dari rak ke <em>pallet mover </em>dapat di eliminasi dengan mengganti proses manual dengan alat <em>hand stacker</em>. Sedangkan pada pekerjaan mengambil hasil potongan compound dapat di eliminasi dengan penambahan <em>conveyor belt</em> pada setelah proses pemotongan, sehingga dapat menghilangkan pekerjaan manual tersebut. Dengan dilakukannya eliminasi, diharapkan dapat nengurangi tingkat risiko yang tinggi pada pekerjaan serta mengurangi kecelakaan kerja.</p> Intan Novita Dewi, Dimas Mukhlis Hidayat Fathurohman, Triantya Wahyu Wirati Copyright (c) 2023 JURNAL MANAJEMEN LOGISTIK DAN TRANSPORTASI https://juna.ulbi.ac.id/index.php/stimlog/article/view/199 Thu, 31 Aug 2023 00:00:00 +0000 Analisis Beban Kerja Mental Karyawan dengan Metode NASA-TLX di PT. XYZ https://juna.ulbi.ac.id/index.php/stimlog/article/view/198 <div><span lang="EN-US">PT. XYZ merupakan sebuah perusahaan penyedia gabah/beras di Cianjur, Jawa Barat. </span><span lang="EN-US">PT. XYZ memiliki beberapa Divisi, namun dua divisi yang memiliki peran penting dalam proses pengadaan gabah beras adalah Bidang Pengadaan dan Bidang Komersial. Kegiatan pengadaan gabah beras memiliki beberapa aktivitas yang dapat meningkatkan beban kerja mental. Pengukuran beban kerja mental dilakukan dengan metode NASA-TLX. Responden terdiri dari 2 orang staff Bidang Pengadaan dan 3 orang staff Bidang Komersial. Melalui hasil <em>peer option</em> diperoleh beban kerja mental yang dialami oleh responden tergolong tinggi dengan beban kerja mental tertinggi dialami oleh responden Staff B, yaitu staff Bidang Pengadaan dengan skor NASA-TLX 77.33. Melalui hasil <em>forum group discussion</em> diperoleh bahwa aktivitas yang berpotensi meningkatkan beban kerja mental adalah aktivitas memeriksa dan terjadinya antrian pekerjaan sehingga staff harus bekerja lembur. Usulan yang dapat diberikan berdasarkan intrepertasi dari pengukuran beban kerja mental adalah perbaikan SOP dan implementasi system informasi pada proses bisnis, sehingga staff dapat bekerja secara lebih proporsional dan produktif.</span></div> Intan Novita Dewi, Krisnawanti, Adang Haryaman Copyright (c) 2023 JURNAL MANAJEMEN LOGISTIK DAN TRANSPORTASI https://juna.ulbi.ac.id/index.php/stimlog/article/view/198 Thu, 31 Aug 2023 00:00:00 +0000 KONSEPSI STRATEGIS PENGENDALIAN PERSAINGAN TIDAK SEHAT PENYELENGGARA POS DI ERA E-COMMERCE YANG MELALUI PLATFORM MARKETPLACE https://juna.ulbi.ac.id/index.php/stimlog/article/view/195 <p>Peningkatan jumlah kiriman <em>E-Commerce</em>melalui <em>platform marketplace</em>dan <em>shop online</em>seharusnya menjadikan peluang bisnis untuk seluruh penyelenggara pos, namun kenyataanya hanya beberapa penyelenggara pos saja yang terlibat dalam pengiriman barang melalui <em>marketplace</em>ini disebabkan karena ada berbagai<strong>persyaratan</strong>yang harus dipenuhi dan dipandang dapat memperkuat kepercayaan dan <em>brand image</em><em>marketplace</em>tersebut. Kondisi ini memungkinkan terjadi <strong>pasar monopoli atau oligopoli</strong>yang tidak bisa dihindari karena <em>plaform marketplace</em>dan <em>onlineshop</em>menginginkan penyelenggara pos yang bisa memperkuat sistem bisnisnya. <em>Perbedaan penyelenggara bisnis perposan ini perlu disesuaikan dan diatur dengan cara </em><em>mengendalikan</em><em>persaingan sehingga penyelenggara pos yang besar dan yang kecil masing-masing mempunyai daya saing sesuai dengan pola operasinya</em>.</p> <p><em>Key&nbsp;Success&nbsp; Factor</em>(KSF) adalah alat untuk menentukan faktor-faktor kunci untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien oleh perusahaan. <em>Key Succes Factor</em>penyelenggara pos akan digunakan sebagai penempatan posisi persaingan penyelenggara pos<em>.</em>Peta persaingan penyelenggara pos terdapat 2 posisi area, area pertama dengan skala 2 sd 3 yang ke dua&nbsp; dengan skala 3 sd 4. Skala 3 sd 4 area Pertama ditempati oleh 10 penyelenggara pos yang proses bisnisnya <em>end to end </em>dan masing-masing penyelenggara pos ini mempunyai infrastruktur dan sumberdaya yang sangat baik sehingga dapat melakukan kerja sama dengan platform <em>E-Commerce</em>untuk melakukan kiriman barang. Sedangkan Posisi skala 2 sd 3 di tempati 18 penyelenggara pos,</p> <p>Persaingan tidak sehat penyelenggara pos di platform E-Commerce secara umum terjadi dikarenakan dua hal yaitu, yaitu Tarif dan Perjanjian Kerja Sama (PKS). Masalah tarif pengendalian dilakukan adalah Penegakan hukum/law enforcement <strong>UU Pos (38/1999)</strong>Pasal 36 ayat 3, 4, 5, 6. <strong>PP Pos (15/2013)</strong>Pasal 23, 24, 25. Dan <strong>PM Kominfo Formula Tarif Layanan Pos Komersial (1/2012) </strong>pasal 1 angka 4, pasal 3, 4, 5, 6, 7, 8 implementasi (law enforcement/penegakan hukum) Pasal 5 Ayat (3), Pasal 6, dan Pasal 8. Sedangkan untuk PKS baik terbuka maupun tertutup pengendalian dilakukan dengan cara Penegakan hukum/law enforcement UU Pos (38/1999) Pasal 36 ayat 3, 4, 5, 6. PP Pos (15/2013) Pasal 23, 24, 25</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: E-commerce, Persaingan tidak sehat, Tarif, Perjanjian kerja sama</p> suntoro Toro Copyright (c) 2023 JURNAL MANAJEMEN LOGISTIK DAN TRANSPORTASI https://juna.ulbi.ac.id/index.php/stimlog/article/view/195 Sat, 01 Apr 2023 00:00:00 +0000