MODEL PEMETAAN RANTAI PASOK PETANI KOPI MEKAR RAHAYU KABUPATEN GARUT
Kata Kunci:
Total jarak, Biaya transportasi, Titik distribusi, Rantai PasokAbstrak
Model pemetaan rantai pasok petani kopi Mekar Rahayu di Kabupaten Bandung adalah akibat terjadi pandemic covid 19 sehingga harga kopi turun dan keuntungan yang diperoleh petani mengalami penurunan. Ditambah lagi petani harus mengeluarkan biaya transportasi sendiri akibat tidak adanya pengepul yang mau mengambil langsung ke kebun dikarenakan akses jalan yang rusak. Penelitian ini, diharapkan dapat memberikan informasi pemetaan jaringan distribusi rantai pasok kopi dan untuk mengetahui titik distribusi kopi oleh petani ke pengepul terdekat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Deskriptif dan Centre-of-Gravity (CoG) merupakan sebuah metode atau strategi yang dapat menentukan keefektifan sebuah lokasi dalam supply chain management. CoG menggunakan teknik matematika untuk menemukan lokasi dari titik distribusi yang akan meminimumkan biaya distribusi. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat tiga aliran utama pada rantai pasok kopi kelompok tani yaitu aliran barang mengenai pergerakan kopi, aliran uang mengenai mekanisme pembayaran, dan aliran informasi mengenai komunikasi antara pelaku rantai pasok. Untuk model penentuan pemetaan titik distribusi kopi dikelompokkan pengepul di kampung Cibuntu sebanyak 41 petani yang terdekat dengan total jarak 59,2 km, total biaya transportasi minimum Rp. 5.488.000,00 dan total keuntungan Rp.43.712.000,00. Pengepul di kampung Sudalarang sebanyak 8 petani yang terdekat dengan total jarak 12 km total biaya transportasi minimum Rp. 1.026.000,00 dan total keuntungan Rp.8.574.000,00. Pengepul kampung Pamandian sebanyak 31 petani yang terdekat dengan total jarak 43,6 km total biaya transportasi minimum Rp.4.091.500,00 dan total keuntungan Rp.33.108.500,00. Pengepul di kampung Peundey sebanyak 20 petani yang terdekat dengan total jarak 31,9 km total biaya transportasi minimum Rp.2.740.000,00 dan total keuntungan Rp. 21.260.000,00. Pengepul di kampung Cipeucang sebanyak 16 petani yang terdekat dengan total jarak 21,7 km total biaya transportasi minimum Rp.2.096.500,00 dan total keuntungan Rp. 17.103.500,00.