Pengaruh Kereta Api Cepat Terhadap Pengguna Angkutan Kota Di Kota Bandung

Authors

  • Hartati M. Pakpahan Sekolah Tinggi Manajemen Logistik Indonesia

Keywords:

Bandung Metropolitan Area, Stated Preference, Logit Binomial, NLOGIT, Kereta Api Cepat

Abstract

Kemacetan merupakan permasalahan besar yang kini dihadapi Kota Bandung. Hal ini disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk dan ekonomi yang terjadi. Untuk bisa memecahkan permasalahan ini, Kota Bandung bersama dengan lima kota/kabupaten yang berdekatan merencanakan pembangunan transportasi yang terintegrasi yang disebut dengan Master Plan Perkotaan dalam Bandung Metropolitan Area (BMA). Tujuan jangka panjang master plan ini adalah untuk mengganti fungsi angkutan kota (angkot) dengan angkutan massal yang berkualitas (kereta api komuter cepat, tramway, busway, dan cable car). Ini tidak dapat dilakukan secara drastis karena kendaraan angkot memberi pendapatan untuk sekitar 12.000 keluarga. Oleh karena itu penelitian ini meneliti pengaruh pengoperasian angkutan massal terhadap pangsa angkot, khususnya pengaruh pengoperasian kereta api komuter cepat terhadap pangsa angkot arah Kota Cimahi - Alun-alun Kota Bandung dan sebaliknya. Teori pemilihan moda didasarkan pada pendekatan teori pemilihan diskrit, dengan menggunakan model logit binomial. Data dikumpulkan dengan melakukan survei stated preference terhadap 100 sampel pelaku perjalanan komuter dan non-komuter. Dari 80 data yang telah dikumpulkan 76 dinyatakan valid, yang kemudian diagregasikan berdasarkan jenis kelamin, usia dan tingkat pendapatan. Dengan bantuan perangkat lunak NLOGIT, data dikalibrasikan dengan metode maksimum likelihood sehingga menghasilkan rumusan model berbagai kelompok. Dari hasil analisis model yang dihasilkan dapat disimpulkan bahwa atribut waktu perjalanan dan biaya perjalanan berpengaruh signifikan terhadap utilitas pemilihan moda. Berdasarkan sensitivitas terhadap perubahan waktu perjalanan, seluruh model menyatakan bahwa semakin kecil selisih waktu perjalanan Ang-KAC semakin memperbesar probabilitas yang memilih angkot. Sedangkan berdasarkan sensitivitas terhadap perubahan biaya perjalanan, seluruh model menyatakan bahwa semakin besar selisih biaya perjalanan Ang-KAC semakin memperkecil probabilitas yang memilih angkot.

Downloads

Published

2016-05-02

How to Cite

Pakpahan, H. M. (2016). Pengaruh Kereta Api Cepat Terhadap Pengguna Angkutan Kota Di Kota Bandung. JURNAL MANAJEMEN LOGISTIK DAN TRANSPORTASI, 2(2), 13–40. Retrieved from https://juna.ulbi.ac.id/index.php/stimlog/article/view/27