Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku ATS Menggunakan Model Sistem Kontinyu (Q,r) Di PT X
Keywords:
inventory, Permintaan probabilistik, Sistem Kontinyu, Lead Time, Jumlah PemesananAbstract
Persediaan (inventory) merupakan investasi terbesar di dalam asset bagi kebanyakan perusahaan manufaktur, persediaan juga memegang peranan yang sangat penting dalam aktivitas logistik dan berpengaruh besar terhadap pelayanan, kepuasan pelanggan serta keuntungan yang akan di dapatkan perusahaan. Permasalahan yang sering timbul dalam persediaan adalah terjadinya kekurangan dan kelebihan persediaan. Persediaan yang optimal menunjukkan kemampuan sistem inventori dalam memenuhi permintaan pemakai tanpa adanya proses yang ditunda.
Permintaan konsumen terhadap suatu produk adakalanya bersifat fluktuatif. Untuk mengatasi persoalan mengenai ketidakpastian permintaan dan sebagai salah satu faktor yang dapat memperlancar proses produksi adalah dengan mengelola perencanaan persediaan yang baik. Uji kenormalan data Kolmogorov-Smirnov diperlukan untuk memastikan apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak, karena jika data tidak berdistribusi normal, maka data tersebut tidak bisa digunakan sebagai input untuk model sistem kontinyu (Q,r). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jumlah persediaan yang optimal dan juga untuk mengetahui biaya keseluruhan (total cost) dari jumlah persediaan.
Model sistem kontinyu (Q,r) merupakan suatu model yang digunakan untuk permintaan yang sifatnya probabilistik. Model ini digunakan untuk menentukan jumlah pemesanan yang optimal dan titik pesan kembali yang optimal untuk menghindari adanya kekurangan persediaan, yang pada akhirnya akan meminimalkan biaya persediaan yang dikeluarkan oleh perusahaan. Jumlah persediaan yang optimal pada permintaan probabilistik untuk bahan baku ATS dengan model sistem kontinyu (Q,r) adalah dengan menentukan Q* dan r* , yaitu jumlah pemesanan yang optimal (Q*) dan titik pesan kembali yang optimal (r*).
Untuk bahan baku pertama nilai sebesar 160,85 Kg dan nilai sebesar 39,36 Kg, bahan baku kedua diperoleh nilai sebesar 352,83 Kg dan nilai sebesar 261,12 Kg, bahan baku ketiga diperoleh nilai sebesar 26,28 Ltr dan nilai sebesar 212,39 Ltr. Nilai keseluruhan biaya persediaan (total cost) bahan baku ATS sebesar Rp 450.802.726,9.