Pengaruh Aspek Sinyal Lalu Lintas Merah-Kuning Terhadap Tundaan Awal
(Studi Kasus: Persimpangan Jalan Teuku Cik Ditiro- Jalan Mohamad Yamin, Jakarta Pusat
Kata Kunci:
Sinyal Merah-Kuning, Persimpangan, Tundaan Awal, Teuku Cik Ditiro, Moh YaminAbstrak
Penggunaan sinyal lalu lintas merupakan salah satu cara dalam mengatas konflik yang terjadi di persimpangan akibat bertemunya arus lalu lintas dari beberapa arah. Dalam peranannya masih terdapat kendala yang menyebabkan lampu lalu lintas tidak bekerja secara optimal. Terlambatnya pengguna jalan menjalankan kendaraannya ketika lampu hijau menyebabkan kehilangan waktu. Menanggapi masalah di atas, maka perlu dilakukan suatu usaha untuk mengatasinya, yaitu dengan menambahkan sinyal merah-kuning dengan harapan dapat mengurangu besar tundaan awal.
Perhitungan tundaan awal dalam penelitian ini menggunakan metode setelah tiga kendaraan pertama melewati garis henti, dan metode setelah lima detik pertama lampu hijau. Besar tundaan awal rata-rata dan besar tundaan awal yang mewakili ditentukan melalui uji statistik.
Dari hasil uji statistik diperoleh besar tundaan awal rata-rata dengan metode 3 kendaraan adalah 1,8 detik dengan sinyal merah-kuning dan 2,8 detik tanpa sinyal merah-kuning, sedangkan dengan metode 5 detik adalah 1,3 detik dengan sinyal merah-kuning dan 2,2 detik tanpa sinyal merah-kuning. Untuk besar tundaan awal yang mewakili dengan metode 3 kendaraan adalah 2,3 detik dengan sinyal merah-kuning, dan 3,6 detik tanpa sinyal merah-kuning, sedangkan dengan metode 5 detik adalah 1,6 detik dengan sinyal merah-kuning dan 3,1 detik tanpa sinyal merah-kuning.
Dari uji kesamaan dua rata-rata diperoleh bahwa penambahan sinyal merah-kuning akan menghasilkan perbedaan tundaan awal yang berarti, yang artinya bahwa penambahan sinyal merah-kuning berpengaruh terhadap tundaan awal.