PENENTUAN LOKASI FASILITAS PRODUKSI BERDASARKAN BIAYA TRANSPORTASI (STUDI KASUS: PT. XYZ)
Kata Kunci:
Teori Lokasi, Least Cost Location, Biaya TransportasiAbstrak
PT. XYZ merupakan industri yang bergerak dalam pengolahan karet yang berlokasi di Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya. Pada tahun 2011 PT. XYZ menambah pabrik di Kecamatan Gedebage Kota Bandung, kantor dan gudang bahan baku di Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung. Adanya perbedaan lokasi setiap fasilitas secara geografis akan menimbulkan biaya transportasi yang berbeda-beda dalam aktifitas produksi dan pengiriman produk ke konsumen. Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya transportasi dalam aktivitas produksi dan pengiriman produk ke konsumen, sehingga dapat diketahui besaran biaya transportasi yang dapat dijadikan dasar sebagai pengambilan keputusan dalam penentuan lokasi fasilitas produksi di PT. XYZ ke depannya. Jika dilihat dari biaya transportasi, skenario kedua lebih baik dari skenario pertama maupun kondisi eksisting, karena skenario kedua memberikan ongkos transportasi paling efisien. Jika dilihat dari biaya transportasi, skenario pertama lebih baik dari kondisi eksisting, walaupun tidak lebih baik dari skenario kedua. Tetapi pada skenario pertama, dari sisi beban perusahaan terhadap gaji operator lebih efisien baik dari kondisi eksisting maupun skenario kedua. Biaya transportasi yang dihasilkan dari aktivitas produksi dan pengiriman produk ke konsumen pada kondisi eksisting adalah sebesar Rp. 5.256.500,83/bulan. Biaya transportasi yang dihasilkan pada skenario pertama yaitu sebesar Rp. Rp. 5.024.268 /bulan, sedangkan untuk skenario kedua yaitu sebesar Rp. 2.968.784,14/bulan. Dari hasil perbandingan antara lokasi fasilitas saat ini (eksisting) dengan lokasi fasilitas usulan dengan metode least cost location di mana dalam pemilihan lokasi tidak hanya mempertimbangkan biaya transportasi tetapi mempertimbangkan beban gaji operator produksi, didapat bahwa jika lokasi fasilitas produksi pengolahan compound dan produk jadi berada di lokasi fasilitas dua akan lebih efisien, karena akan terjadi penghematan biaya sebesar Rp. 15.014.064,83 atau 28% dari biaya saat ini (eksisting).