ANALISIS MODEL PEMILIHAN MODA KERETA API DAN JALAN TOL LINTAS PELAYANAN MEDAN – TEBINGTINGGI - PEMATANGSIANTAR/ PARAPAT
Kata Kunci:
Pemilihan Moda, Kereta Api, Jalan Tol, PreferensiAbstrak
Perubahan prasarana masing-masing moda, akan mempengaruhi karakteristik layanan dan pilihan masyarakat terhadap moda transportasi tersebut. Sehingga perlu diketahui model pemilihan moda dan prosentase pilihan moda baik untuk angkutan orang regular maupun wisata. Metode stated preference banyak dipilih untuk melakukan analisis pemilihan moda dengan variabel berpengaruh yaitu tarif dan waktu perjalanan. Data didapatkan dari hasil wawancara di koridor Medan - Tebing Tinggi - Pematangsiantar, dilakukan di pusat kota, tempat peristirahatan, tempat wisata dan di atas moda Kereta Api (KA). Dari hasil survei didapatkan data karakteristik pelaku perjalanan, karakteristik perjalanan, dan preferensi pilihan moda. Dari hasil analisis didapatkan model pilihan perjalanan untuk angkutan orang regular maupun wisata bahwa tarif mempunyai nilai pengaruh yang lebih tinggi dibandingkan dengan waktu perjalanan; kondisi yang berbeda jika angkutan orang regular mengakses jalan tol variabel tarif dan waktu perjalanan mempunyai pengaruh yang cukup berimbang. Dari hasil analisis pilihan moda KA, pada kondisi saat ini prosentase pilihan pengguna angkutan orang (regular) menggunakan moda KA hanya 8,55 persen. Apabila besaran tarif sama pada kondisi saat ini prosentase pilihan moda KA naik sebesar 28,47 persen, dan turun hingga 21,59 persen jika moda jalan mengakses jalan tol. Pilihan moda KA meningkat dengan adanya peningkatan jalur KA menjadi R54 (29,95 persen) atau jalur ganda (49,71 persen).