Analisis Kecelakaan Kerja Dengan Metode Fault Tree Analysis Pendekatan Kualitatif

Abstract

Kecelakaan kerja di Indonesia tergolong tinggi dibandingkan negara lainnya. Secara global, ILO memperkirakan sekitar 337 juta kecelakaan kerja terjadi tiap tahunnya yang mengakibatkan sekitar 2,3 juta pekerja kehilangan nyawa. Sementara itu data PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) memperlihatkan bahwa sekitar 0,7 persen pekerja Indonesia mengalami kecelakaan kerja yang mengakibatkan kerugian nasional mencapai Rp 50 triliun. Menurut teori Domino Heinrich, kecelakaan kerja terdiri atas lima faktor yang saling berhubungan yaitu kondisi kerja, kelalaian manusia, tindakan tidak aman, kecelakaan  dan cedera.

Permasalahan kecelakaan kerja masuk ke dalam permasalahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) perusahaan, dan permasalahan ini harus diperbaiki segera karena mempengaruhi produktivitas perusahaan dan kesejahteraan pekerja.

Fault Tree Analysis (FTA) merupakan teknik analisis untuk mengidentifikasikan kegagalan suatu sistem. Arti kegagalan sistem dalam penelitian ini adalah terjadinya kelalaian yang mengakibatkan insiden dalam pekerjaan. FTA yang dilakukan dalam penelitian ini terbatas pada pengukuran kualitatif.

Hasil FTA menunjukkan bahwa peristiwa yang berakibat pada kelalaian kerja yaitu pekerja tidak fokus pada apa yang dikerjakan serta kurangnya pemahaman terhadap keselamatan kerja.  Faktor dominan penyebab kurangnya fokus adalah bekerja yang berlebihan dan banyaknya pekerjaan ditunda. Sedangkan, penyebab dominan kurangnya pemahaman terhadap keselamatan adalah adalah tidak diikutinya pelatihan keselamatan, kurang solidaritas dari rekan dalam mengingatkan pentingnya keselamatan, kurang tersosialisasinya SOP dalam bekerja, serta penggunaan perangkat fasilitas keselamatan yang jarang diperbaharui.